Hanafi, Hanafi STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI PADA TRADISI TAHLIL KLIWONAN DI SITUS MAKAM SUNAN GUNUNG JATI CIREBON. In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism), 13. pp. 24-34. ISSN 2085-7993
Text (ARTIKEL)
STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI PADA TRADISI TAHLIL KLIWONAN DI SITUS MAKAM SUNAN GUNUNG JATI CIREBON.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Studi Etnografi Komunikasi Pada Tradisi Tahlil Kliwonan di Situs Makam Sunan Gunung Jati Cirebon. Konteks penelitian berupa realita unik dari sebuah tradisi budaya religi yang telah berumur ratusan tahun dan tetap berlangsung hingga kini, dengan melibatkan peserta dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk memahami unit diskrit analisis komunikatif, pola komunikasi ritual, serta implikasi posisi dan peran politik lokal keraton pada tradisi tahlil kliwonan di situs makam Sunan Gunung Jati. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan menggunakan metode etnografi komunikasi. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam kepada 6 informan yang relevan, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan fokus dan pertanyaan penelitian menunjukkan bahwa, 1) Situasi atau konteks terjadinya komunikasi, tidak hanya melibatkan aspek tempat dan waktu serta tata ruang yang sesuai dan mendukung secara lokal-kultural, juga menghadirkan nuansa transendental produk akulturasi budaya dengan religi. 2) Peristiwa komunikatif, tradisi tahlil kliwonan berlangsung seperti prosesi tahlil pada umumnya, dengan partisipan dan aktor yang terdiri dari imam tahlil, kuncen, perwakilan keraton, dan jamaah peziarah. 3) Tindak komunikatif, berisi pembacaan tahlilan dan doa permohonan ampun dan kebaikan bagi leluhur dan semua tokoh penyebaran Islam, khususnya tokoh Cirebon, menaburkan kembang dan uang logam recehan ke pintu pangsujudan yang mensiratkan makna perolehan keberkahan secara materi. 4) Pola komunikasi ritual, hubungan antar komponen komunikasi dengan alur sebagai berikut: seluruh peserta mengawali prosesi dengan shalawatan, lalu imam tahlil memulai ritual dengan membacakan kalimat berbahasa Arab Al-Quran (sesuai alur dan bacaan tahlil pada umumnya) diikuti peserta secara berjamaah, diakhiri imam menutup prosesi dengan doa yang diaminkan semua jamaah. 5) Prosesi yang dihadiri perwakilan keraton menunjukan makna pengukuhan posisi dan peran keraton dalam sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat. Saat tahlilan ini usai, uang logam yang terserak begitu banyak dan dikumpulkan para kuncen dalam beberapa bakul dan wadah besar dari bambu (Bahasa Sunda tolombong).
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Komunikasi dan Desain > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | PERPUS PERPUSTAKAAN UNIBI |
Date Deposited: | 04 May 2021 02:04 |
Last Modified: | 04 May 2021 02:04 |
URI: | http://repository.unibi.ac.id/id/eprint/279 |
Actions (login required)
View Item |